Gundah Seorang Ibu tentang Sirop Obat Anak Sudah Aman

Siapa yang masih teringat jelas kasus gagal ginjal yang sempat bikin heboh itu.. Hingga masa nya kalo anak Demam panas seperi mimpi buruk berkepanjangan 😩😭


Buat ibu seperti Amih adalah ketakutan tersendiri dan parno bukan main?! Selain anaknya jadi tambah rewel, pencegahan dengan cara kompres manual dan obat pakai bahan alami ah turun temurun orang tua (*Benz waktu sakit Demam, pernah Amih kerok bawang merah untuk meredakan demamnya, bagai pisau bermata 2, Amih merasa kasian banget dan satu sisi Benz juga merasa ga nyaman selain bau bawang yang lumayan agak mengganggu namun ampuh lewat rentang waktu yang akhirnya membuat seharian Amih begadang 🥲😅)..



Mimpi buruk Ibu kalo Anak sakit, Benz 5yo

Belum lagi kalo demam terus naik suhunya mau tak mau dikala itu sedang Covid-19 untuk bisa datang ke Rumah Sakit persyaratan anak demam diwajibkan test pcr atau antigen dulu.. belum selesai anak gak nyaman demam dan kesakitan dicolok ditambah pula obat yang di resepkan oleh dokter adalah puyer!


Sungguh benar ujian yang berat banget buat Amih.. Loh jadi curhat ibuk-ibuk yaa.. pasti kayanya hampir mengalami ya soal anak Demam tinggi ini, namun kita sebagai orang tua parno sebab peredaran obat Sirop sempat distop sementara.

Tapiiiii akhirnya sudah ada update yang Amih dapatkan, ternyata sudah ada beberapa brand sirop obat sudah aman digunakan.. Alhamdulilah 🙏🏻


Memang benar, ketika anak sakit, obat yang paling sering diberikan adalah dalam bentuk sirop. Karena memang lebih mudah diberikan, terutama bagi anak yang belum bisa menelan obat dalam bentuk tablet. Benz yang sekarang usia 5tahun tiap kali berobat ke dokter, obat yang diberikan pasti dalam bentuk sirop, termasuk antibiotik.. begitu pula dengan segi rasa obat sirop tergolong mudah diberikan karena rasanya juga manis.



Akhirnya!!


Hingga kini, pemberitaan soal sirop obat masih meresahkan masyarakat. Apalagi yang akses informasinya terbatas dan kurang merata akibat yang terjadi kontroversi bentuk obat dari sirop menjadi dalam bentuk puyer. Padahal, obat dalam bentuk puyer belum tentu memenuhi persyaratan kualitas obat yang baik. Baik segi dari takaran pasti hingga wadah yang dipakai untuk meracik obat, belum tentu benar-benar bersih.

Hal itu malah bisa memengaruhi kesehatan karena obatnya sudah tercemar dan miss takaran. Overthinking sebagai ibu bukannya sembuh, ehhalah yo malah muncul penyakit lain 😿


Akhirnya, yang ditunggu tunggu melalui Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI), bersama Kementrian Kesehatan RIBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan para pakar Farmakologi mengadakan Dialog Interaktif Kesehatan : Sirop Obat Aman Untuk Anak di Hotel Royal Kuningan, Jakarta pada 21 Maret 2023 dan Amih jg berkesempatan mendapatkan undangan ini.

Tujuan utamanya adalah agar dari segi sisi masyarakat, para orangtua, dan Dokter Spesialis Anak bisa mendapatkan informasi valid tentang keamanan penggunaan obat sirop.


Dalam acara ini, Amih banyak dapat insight seputar informasi yang lumayan melegakan, selain mendapatkan kabar pasti yaitu sirop obat kembali aman dikonsumsi untuk anak. Tapi juga dapat penjelasan jelas tentang asal awal mula melonjaknya kasus GGAPA serta penyebab dan biang kerok dari semua ini.


Amih menjadi salah satu undangan dalam acara
 Dialog Interaktif Kesehatan : Sirop Obat Aman Untuk Anak 


Mari dibahas dari Singkat cerita tentang Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) terdahulu ya.

GPFI merupakan wadah komunikasi dan konsultasi antar sesama pelaku usaha farmasi dan juga antara perusahaan dengan pemerintah serta pihak-pihak terkait lainnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah produksi obat, distribusi obat dan pelayanan obat, yang berdiri sejak 1969. Anggota GPFI telah memenuhi 90% kebutuhan obat nasional secara volume, dan memproduksi lebih dari 2.000 item obat sirup dan puluhan ribu item obat sediaan lainnya. GPFI memiliki anggota lebih dari 150 produsen obat nasional yang mendistribusi lebih dari 20.000 apotek dan toko obat di Indonesia.


Kronologi awal mulanya ditemukan kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) sejak lama, namun belakangan ini semakin ditakuti ketika untuk pertama kalinya dalam sejarah di Indonesia, terjadi lonjakan penderita secara masal selama periode Januari 2022 hingga Oktober 2022. Semenjak kasus GGAPA yang disebabkan oleh tercemarnya sirop obat diumumkan pada Oktober 2022 lalu, seluruh instansi dan organisasi terkait telah melakukan investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh dan menyimpulkan bahwa satu-satunya penyebab kasus GGAPA yang terjadi adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) / Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG) / Dietilen Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan supplier kimia.


Ini dia bahan yang menjadi biang keroknya


Dalam acara tersebut, diterangkan oleh Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia menjelaskan bahwa dalam penanganan kasus cemaran EG/DEG yang ditemukan dalam sirop obat sejak Oktober 2022, BPOM telah melakukan langkah-langkah antisipatif. Seperti intensifikasi surveilans mutu produk, penelurusan dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemberian sanksi administratif, termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar. Upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan. Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, kini bisa dilihat di website 

https://www.pom.go.id/new/view/direct/klarifikasi_sirup_obat) / sosial media BPOM atau melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya.

Beliau meminta Agar Masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter untuk tidak lagi khawatir dan ragu.


Dalam kaitannya dengan kasus GGAPA, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, menjelaskan bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas sehingga berdampak masal. Namun perlu diketahui bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya (multifactorial) seperti status kesehatan pasien (riwayat penyakit), alergi terhadap suatu bahan tertentu, infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi), obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dan lain sebagainya.


Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menyampaikan hal yang hampir sama, beliau mengatakan bahwa GGAPA sudah ada sejak lama, sehingga perlu investigasi mengenai penyebab GGAPA jika kasus yang terjadi hanya individual. Fakta sudah berbicara bahwa hasil verifikasi ulang produk sirop obat oleh BPOM per November 2022 lalu sudah aman, sehingga produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.


Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si mengemukakan pengalaman apoteker dalam menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar dan panjangnya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu. Namun dengan tidak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut. Dengan demikian pasien dan orangtua tidak perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.


Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum GP Farmasi menutup dengan kesimpulan yang diambil dari hasil Dialog Interaktif Kesehatan yang digelar hari ini.

Pertama, ada 2 faktor penyebab GGAPA.

  • Pertama, adalah GGAPA individu yang terjadi karena faktor medis individu tersebut.
  • Kedua, adalah gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan, yang disebabkan karena terjadinya pencemaran.


Pada acara Dialog Interaktif Kesehatan 

Sudah dinyatakan oleh otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien. Dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai.

Bapak Tirto Kusnadi kembali mengingatkan kepada para anggotanya agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB) guna tidak mengulangi kasus yang serupa dikemudian hari.



Mba Mona Ratuliu sebagai seorang artis & influencer, menceritakan keluh kesah khawatiran peran ibu yanh merawat Anak sakit Demam & perwakilan para ibu2 diluar sana yang bernasib sama 😅


Hadir juga Mona Ratuliu sebagai Moms Influencer dan perwakilan para ibu-ibu yang berbagi pengalaman selama obat sirop dilarang penggunaannya untuk anak. Mona menceritakan paniknya ketika berita terkait GGAPA hangat dibicarakan di televisi dan sirop obat stop darurat peredaran sementara. "Seperti ibu-ibu yang lain pastinya panik luar biasa karena ada dua balita di rumah yang sebelum adanya pengumuman kasus gagal ginjal pada anak dan penggunaan obat sirop pada anak dianjurkan berhenti, sementara di rumah sehari dua hari sebelumnya masih minum obat penurun panas, obat batuk dan pilek, dan suplemen yang berbentuk cair atau obat sirop. Akhirnya aku memberhentikan penggunaan obat sirop, terutama obat penurun panas meski ya ibu-ibu tergantung banget sih sebenernya dengan obat sirop," ujar Mona. Besar harapan para ibu di seluruh Indonesia, obat sirop ini bisa dikonsumsi lagi oleh anak.


Ceremonial Sirop Obat Aman


Amih sebagai saksi dan tamu pada acara tersebut sudah lumayan merasa lega, akhirnya ada kepastian kalo #SiropObatAman dikonsumsi oleh anak.

Pemerintah juga telah melakukan kontrol dan monitoring secara ketat terhadap aspek kualitas obat dan yang instansi berwenang untuk menentukan kualitas obat aman adalah BPOM.

BPOM menggunakan rilis sirop obat aman lewat acuan yang digunakan adalah daftar yang sudah dinyatakan aman pada website BPOM.


Nah para mom yuk bijak dan jadi ibu pintar untuk demi waspada kesehatan anak dan keluarga.

Sefruit tips pedoman Amih adalah :

  • Selalu cek daftar melalui website resmi BPOM sebelum melakukan pembelian Sirop Obat & multivitamin.
  • Beli di apotek resmi.
  • Pilih produk yang telah pasti dan teruji klinis.
  • Tetap mengikuti anjuran pakai sesuai aturan.
  • Selalu untuk konsultasi dengan dokter. 


Semoga tulisan ini bermanfaat untuk semua pembaca Amih ya. Kalo ada yang mau ditanyakan, boleh untuk ditulis pertanyaannya di kolom komen di bawah ya.. 

Dan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap terkait #SiropObatAman kamu bisa cek di Instagram @gpfarmasi ya!


Terimakasih.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memulai Perawatan anti Aging dengan Treatment Photorejuvenation Laser untuk Kamu yang Baru!

Ngemil No Worry, ada Cimory Yogurt Squeeze bisa ngemil dimana saja!

Menjaga Kulit Tetap Lembap dan Sehat dengan Implora 8+ Ceramide Skin Barrier Moisturizing Gel