Berawal dari sebuah kisah....

Masih ingat kan bahwa tahun 2019 akhir hampir seluruh dunia terkena dampak pandemi Covid-19 yang buat Amih sendiri merasakan jelas begitu sulit untuk bertahan. Selain menghadapi virus yang menular, pandemi juga langsung mengancam kelangsungan hidup hampir semua usaha perekonomian.  Perjalanan usaha yg Amih lakukan ketika ditahun 2017 merintis ditekuni merambat naik hingga berjuang untuk selamat dari “badai” Pandemik selama 2 tahun bukanlah hal yang mudah. Jangankan omset, cukup untuk mencukupi kebutuhan Amih dan keluarga sudah bisa banyak bersyukur masih ada sedikit untuk disimpan sebagai tabungan. Saat pandemi bikin semua orang takut untuk keluar membuat usaha Amih bidang retail menjadi sepi dan akhirnya salah satu cara dengan hanya bermodalkan online terbatas dikala itu. Fase yang tadinya membuka toko offline jadi tutup sementara. Sedih memang faktanya Pandemi Covid-19 menjadi serba sulit khususnya bagi para pelaku UMKM. Kata Sambutan dari Pak Anantharaman Sridharan, Direktur Utama F

Permasalahan sampah plastik memang masih menjadi salah satu isu lingkungan yang dihadapi Indonesia dan harus segera dituntaskan. Untuk mengatasinya, ada beberapa permasalahan yang perlu jadi perhatian mulai dari jumlah sampah yang besar, pengelolaan sampah yang kurang bertanggung jawab, dan perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan sehingga mencemari lingkungan, terutama lingkungan laut Indonesia.   Belum lagi belum banyak post - post sampah pada lingkungan masyarakat dalam jangkauan tertentu tentang mengakali sampah untuk bisa digunakan lagi atau seperti kegiatan Bank Sampah! Amih sendiri sering mengkhawatirkan, bagaimana mengelola sampah dan dibawa kemana sampah ini nanti nya agar tidak merusak lingkungan alam yang semakin tercemar, sadar betul akan hal itu kebiasaan untuk meminimalisir sampah dengan mengkelompokkan sampah2 rumah tangga seperti pemisahan sampah basah, sampah organin hingga sampan non organik seperti plastik dan botol dipisah. Terkadang bekas sisa botol itu